.jpg)
1. Buat Anggaran Perjalanan Sebelum Berangkat
Langkah pertama untuk menyimpan uang saat backpacker adalah
membuat anggaran yang jelas. Tentukan berapa total dana yang ingin dikeluarkan
untuk transportasi, penginapan, makanan, tiket masuk wisata, hingga kebutuhan
darurat. Dengan anggaran ini, Anda bisa lebih disiplin dan menghindari
pengeluaran yang tidak perlu.
Sebaiknya, sisihkan dana darurat sekitar 10–15% dari total
budget. Dana ini bisa dipakai jika terjadi hal tak terduga, seperti kehilangan
barang, kehabisan transportasi malam, atau kebutuhan medis.
2. Gunakan Rekening Khusus Traveling
Menyimpan uang untuk traveling sebaiknya tidak dicampur
dengan uang kebutuhan sehari-hari. Cara hemat yang efektif adalah membuka
rekening tabungan khusus atau menggunakan e-wallet terpisah. Dengan begitu,
Anda bisa fokus pada dana perjalanan tanpa tergoda mengambil dari uang lain.
Beberapa bank juga menawarkan fitur tabungan berencana yang
dapat membantu Anda menabung secara otomatis setiap bulan. Jika perjalanan
masih beberapa bulan lagi, cara ini sangat efektif untuk mengumpulkan dana.
3. Bawa Uang Tunai Secukupnya
Saat backpacker, membawa terlalu banyak uang tunai justru
berisiko hilang atau tercuri. Solusinya adalah membawa uang tunai secukupnya
untuk kebutuhan harian, lalu sisanya simpan di rekening atau e-wallet.
Jika berpergian ke luar negeri, tukarkan uang sedikit demi
sedikit sesuai kebutuhan. Jangan langsung menukar semua karena nilai tukar bisa
berbeda di tiap tempat, sehingga Anda berpotensi mendapatkan kurs lebih baik.
4. Manfaatkan Hostel dan Penginapan Murah
Penginapan biasanya menjadi salah satu pengeluaran terbesar
saat traveling. Untuk backpacker hemat, pilihlah hostel, guesthouse, atau
homestay yang biayanya lebih ramah kantong dibanding hotel berbintang. Selain
murah, hostel juga memungkinkan Anda bertemu dengan sesama traveler untuk
berbagi tips hemat lainnya.
Anda juga bisa memanfaatkan platform booking online yang
sering memberikan diskon. Bandingkan harga di beberapa aplikasi sebelum memesan
agar mendapatkan harga terbaik.
5. Hindari Jebakan Wisata Komersial
Salah satu kesalahan backpacker pemula adalah terlalu sering
tergoda dengan wisata populer yang mahal. Padahal, banyak tempat gratis atau
berbiaya rendah yang tak kalah menarik, seperti taman kota, pantai publik, atau
area budaya lokal.
Selain itu, cobalah makan di warung lokal ketimbang restoran
wisata. Selain lebih murah, makanan khas lokal biasanya lebih otentik dan
memberi pengalaman kuliner yang berbeda.
6. Gunakan Transportasi Umum
Transportasi juga bisa menjadi pengeluaran besar jika tidak
dikelola dengan baik. Sebaiknya gunakan transportasi umum seperti bus, kereta,
atau MRT yang lebih murah dibanding taksi atau transportasi online. Jika
memungkinkan, pilih destinasi yang ramah pejalan kaki agar bisa mengeksplorasi
kota tanpa biaya tambahan.
Bagi backpacker, transportasi malam juga bisa menjadi
pilihan hemat karena selain menghemat ongkos hotel satu malam, Anda tetap bisa
berpindah kota atau negara.
7. Catat Pengeluaran Harian
Agar uang tetap terkontrol, biasakan mencatat setiap
pengeluaran harian. Bisa menggunakan aplikasi keuangan di smartphone atau
sekadar catatan manual. Dengan cara ini, Anda bisa melihat apakah ada
pengeluaran yang terlalu besar dan segera melakukan penyesuaian.
8. Cari Penghasilan Tambahan Saat Traveling
Jika Anda berencana traveling lebih lama, ada baiknya
mencari cara mendapatkan penghasilan tambahan. Misalnya dengan menjadi travel
blogger, menjual foto perjalanan, atau menjadi pekerja lepas online. Dengan
begitu, Anda tidak hanya menghabiskan uang, tetapi juga bisa menambah tabungan
di tengah perjalanan.
Kesimpulan
Menjadi backpacker hemat bukan berarti harus mengorbankan
kenyamanan. Kuncinya ada pada perencanaan, pengelolaan uang yang bijak, dan
disiplin dalam mengikuti anggaran. Dengan menyimpan uang secara cerdas, Anda
bisa tetap menikmati perjalanan tanpa khawatir kehabisan dana. Traveling pun
akan menjadi pengalaman menyenangkan sekaligus ramah di kantong.