vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Cara Backpacker Hemat Absurd Survive Liburan dengan Bekal Mie Instan

Wisataaja.info - Ketika orang lain sibuk berburu tiket promo pesawat, booking hotel mewah, atau merencanakan itinerary super rapi, ada sekelompok pejalan yang punya gaya berbeda: backpacker absurd. Mereka tidak hanya mengandalkan ransel kecil dan sepatu sandal, tapi juga punya “senjata rahasia” yang kadang membuat orang geleng-geleng kepala—bekal mie instan. Kedengarannya sederhana, bahkan konyol, tapi justru dari sinilah cerita liburan hemat penuh kejutan bermula.


Filosofi Backpacker Hemat Absurd

Backpacker hemat absurd bukan berarti tidak menghargai perjalanan, justru sebaliknya. Mereka menganggap bahwa liburan itu bukan sekadar soal fasilitas, melainkan pengalaman. Dengan bekal minim, kreativitas jadi kunci untuk bertahan hidup di perjalanan. Dan mie instan? Dialah “pahlawan tanpa tanda jasa” yang bisa mengubah liburan serba terbatas menjadi penuh warna.

Kenapa Harus Mie Instan?

Ada beberapa alasan mengapa mie instan selalu jadi favorit backpacker absurd:

  1. Ringan dan Praktis – Satu bungkus mie instan bisa masuk ke saku samping ransel.
  2. Murah Meriah – Dengan harga seribuan, bisa jadi penyelamat perut di tengah kota asing.
  3. Serba Guna – Bisa direbus, diseduh, atau bahkan dimakan langsung kering kalau kondisi darurat.
  4. Rasa Nostalgia – Ada kenikmatan tersendiri makan mie instan di stasiun, halte bus, atau di pinggir jalan kota asing.

Strategi Absurd Bertahan Hidup dengan Mie Instan

Membawa mie instan saja tidak cukup. Butuh strategi agar bekal sederhana ini benar-benar bisa menyelamatkan perjalanan.

1. Pilih Varian yang Beragam

Bayangkan kalau setiap hari makan rasa ayam bawang. Bisa bosan setengah mati. Backpacker absurd biasanya membawa berbagai rasa: kari, rendang, sambal matah, bahkan rasa-rasa unik edisi terbatas. Dengan begitu, tiap hari terasa seperti “restoran internasional” ala mie instan.

2. Manfaatkan Air Panas Gratis

Tidak semua tempat menyediakan dapur, tapi hampir setiap kota punya warung kopi, minimarket, atau stasiun yang menyediakan dispenser air panas. Backpacker absurd biasanya bawa tumbler atau wadah tahan panas, jadi tinggal seduh mie di mana saja.

3. Kreatif dengan Topping Lokal

Mie instan bisa jadi kuliner kelas dunia kalau ditambah topping lokal. Misalnya, saat di Yogyakarta bisa tambah sate usus, di Bali tambah sambal matah, atau di Bandung tambah basreng. Selain bikin kenyang, cara ini juga membantu menikmati cita rasa khas daerah tanpa harus jebol kantong.

4. Emergency Kit dalam Ransel

Selain mie instan, bawalah sendok lipat, garpu plastik, atau bahkan panci kecil portabel. Peralatan sederhana ini bisa jadi “alat bertahan hidup” ketika harus memasak di penginapan murah atau di tengah perjalanan panjang.

Kisah-Kisah Absurd di Balik Mie Instan

Banyak backpacker punya cerita lucu gara-gara mie instan. Ada yang pernah ketahuan masak mie di kamar hostel pakai setrika. Ada juga yang nyeduh mie di pemandian air panas Jepang, sampai-sampai dikira sedang eksperimen kuliner aneh. Hal-hal absurd semacam ini justru jadi bumbu cerita perjalanan yang tak terlupakan.

Sisi Positif dari Gaya Hidup Hemat Ini

Mungkin ada yang bilang makan mie instan terus tidak sehat. Memang benar, tapi dalam konteks backpacker hemat absurd, ada nilai lain yang bisa dipetik:

  • Menghargai Hal Sederhana – Dari semangkuk mie hangat, rasa syukur lebih terasa.
  • Belajar Mandiri – Tidak semua kondisi nyaman, tapi kreativitas selalu menemukan jalan.
  • Cerita Unik – Pengalaman absurd ini sering jadi bahan obrolan seru ketika pulang.

Penutup: Liburan Hemat Bukan Berarti Membosankan

Cara backpacker hemat absurd survive liburan dengan bekal mie instan memang terdengar kocak, bahkan kadang tidak masuk akal. Namun di balik itu semua, ada filosofi bahwa perjalanan bukan soal seberapa mahal hotel yang kita tinggali, tapi seberapa banyak cerita yang bisa kita bawa pulang. Dan siapa sangka, semangkuk mie instan bisa jadi saksi betapa indahnya perjalanan ala backpacker absurd.