
Pagi Hari: Sarapan dan Persiapan Sepeda
Mulai hari lebih awal, sekitar pukul 06.00–07.00. Cari warung lokal yang
menjual sarapan murah seperti bubur ayam, lontong sayur, atau roti bakar dengan
harga di bawah Rp10.000. Setelah perut terisi, kunjungi tempat penyewaan sepeda
terdekat. Banyak kota besar maupun kota wisata memiliki jasa sewa sepeda harian
dengan harga berkisar Rp20.000–Rp50.000. Jangan lupa periksa kondisi rem, ban,
dan rantai sepeda agar perjalanan lancar.
Rute Pagi: Menyusuri Kota Tua dan Spot Fotogenik
Setelah siap, mulailah rute pagi dengan mengunjungi area kota tua atau pusat
sejarah. Sepeda memungkinkan kita berhenti kapan saja untuk berfoto atau
menikmati suasana kota tanpa harus menunggu transportasi umum. Banyak
backpacker sering menganggap area kota tua hanya untuk jalan kaki, tetapi
sepeda memberi kebebasan lebih. Sambil berkeliling, cobalah berhenti di kafe
lokal untuk secangkir kopi atau teh dengan harga murah.
Siang Hari: Mencicipi Street Food dan Pasar Lokal
Sekitar pukul 11.00–13.00, waktunya mengeksplorasi pasar tradisional atau
street food. Sepeda memudahkan kita menavigasi gang-gang kecil yang biasanya
sulit dijangkau mobil. Pilih camilan murah meriah, seperti gorengan, bakso,
atau jajanan pasar dengan harga berkisar Rp5.000–Rp15.000. Tidak hanya hemat,
tetapi juga memberi pengalaman kuliner autentik yang jarang ditemui turis
biasa.
Sore Hari: Menyusuri Taman Kota dan Sungai
Pukul 14.00–17.00, pergilah ke taman kota, jalur sepeda, atau tepi sungai.
Banyak kota kini menyediakan jalur sepeda khusus yang aman dan nyaman.
Aktivitas ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menenangkan pikiran. Jika
memungkinkan, bawa botol minum sendiri agar tetap hemat dan ramah lingkungan.
Jangan lupa untuk berhenti sejenak menikmati pemandangan matahari sore.
Malam Hari: Berburu Kuliner Murah dan Kembali ke
Penginapan
Pukul 18.00–20.00, waktunya mencari makan malam. Pilih tempat makan yang ramai
pengunjung lokal, biasanya harga lebih terjangkau dibanding restoran turis.
Menu favorit backpacker hemat: nasi rames, mie goreng, atau ayam geprek dengan
harga di bawah Rp25.000. Setelah itu, kembalikan sepeda sewa ke tempat asal,
pastikan dalam kondisi baik agar tidak dikenakan biaya tambahan.
Tips Absurd tapi Berguna
- Bawa
tas ransel kecil: Memudahkan membawa barang pribadi, makanan ringan,
dan botol minum.
- Gunakan
aplikasi peta offline: Menghindari kebingungan saat sinyal hilang.
- Siapkan
jas hujan lipat: Cuaca tak terduga sering membuat perjalanan
terganggu.
- Manfaatkan
spot gratis: Museum tertentu, taman kota, dan pameran lokal sering
kali gratis.
- Jangan
takut menjelajah gang kecil: Di sinilah sering muncul pengalaman
paling unik.
Mengelilingi kota dengan sepeda sewa bukan hanya hemat,
tetapi juga memberi sensasi tersendiri. Kita bisa berhenti kapan saja,
menjelajahi sudut tersembunyi, dan merasakan kehidupan lokal tanpa
terburu-buru. Itinerary ini memang terdengar absurd bagi sebagian orang, tetapi
justru di situlah keasyikannya. Bagi backpacker hemat yang ingin pengalaman
berbeda, sepeda sewa bisa menjadi kendaraan utama petualangan.
Dengan itinerary ini, dalam satu hari kita bisa menikmati
pemandangan kota, kuliner lokal, jalur sepeda asik, dan pengalaman unik yang
biasanya tak tercapai dengan transportasi umum. Jadi, siap untuk perjalanan
absurd namun hemat? Ambil sepeda sewa dan jelajahi kota dengan cara paling
bebas dan menyenangkan!