Berikut beberapa tips absurd namun realistis yang bisa kamu pertimbangkan.
1. Pilih Taman Kota yang Ramai tapi Tidak Terlalu Ramai
Kunci pertama dari tidur di kursi taman adalah memilih
lokasi yang “pas.” Jangan memilih taman yang terlalu sepi karena berisiko rawan
kriminalitas, tapi juga jangan yang terlalu ramai hingga kamu tidak bisa
memejamkan mata sedikit pun. Idealnya, pilih taman kota yang memiliki
penerangan cukup, ada penjaga malam, dan sering digunakan masyarakat sekitar
untuk jogging pagi atau bersantai sore. Dengan begitu, kamu tidak terlihat
mencurigakan, dan keamanan lebih terjaga.
Jika memungkinkan, lakukan survei singkat di siang hari.
Perhatikan apakah taman tersebut memiliki CCTV, pos keamanan, atau setidaknya
ada pedagang kaki lima yang biasa mangkal malam hari. Keberadaan orang-orang
ini bisa menjadi “tameng sosial” yang membuatmu tampak seperti bagian dari
lingkungan, bukan pengunjung misterius yang sedang mencoba bermalam gratis.
2. Gunakan Teknik “Setengah Tidur Setengah Siaga”
Tidur di kursi taman bukanlah tidur nyenyak seperti di kasur
empuk hostel. Ini lebih mirip “mode siaga” layaknya burung laut yang hanya
menutup satu mata. Cobalah tidur dengan posisi duduk setengah rebah, sehingga
kamu bisa segera terbangun jika ada gerakan mencurigakan. Jangan pakai penutup
mata atau headset yang membuatmu kehilangan kewaspadaan.
Beberapa backpacker membawa jam tangan dengan alarm getar
untuk membangunkan diri setiap 45 menit, lalu berganti posisi duduk agar tubuh
tidak kaku. Tidur ringan semacam ini memang tidak memuaskan, tapi cukup untuk
memulihkan tenaga tanpa membuatmu terlalu rentan.
3. Kamuflase Diri Seperti Warga Lokal
Agar tidak tampak seperti orang asing yang menggelandang,
cobalah menyamar seolah-olah kamu hanya sedang istirahat sejenak. Kenakan
pakaian kasual yang tidak terlalu mencolok, hindari ransel besar di punggung,
dan letakkan tas di pangkuan atau jadikan bantal. Beberapa orang bahkan membawa
koran atau buku untuk pura-pura sedang membaca sampai tertidur.
Kuncinya adalah tampil seperti seseorang yang sekadar
menunggu kereta pagi, bukan seseorang yang sedang “menginap gratis” di ruang
terbuka. Semakin kamu tampak biasa, semakin kecil kemungkinan kamu diusir
satpam atau dibangunkan pengunjung lain.
4. Simpan Barang Berharga di Dalam Pakaian
Tidur di ruang terbuka selalu membawa risiko kehilangan
barang. Karena itu, simpan barang-barang penting seperti paspor, dompet, dan
ponsel di dalam jaket atau sabuk khusus anti maling (money belt). Hindari
meletakkan tas di bawah kursi atau di samping tanpa pengawasan langsung.
Jika kamu membawa ransel besar, gunakan gembok kecil pada
resletingnya. Beberapa backpacker kreatif bahkan mengikat tas ke lengan atau
pinggang dengan tali elastis, sehingga mereka bisa langsung terbangun jika ada
yang mencoba menarik tas tersebut.
5. Manfaatkan Fasilitas Publik di Sekitar Taman
Tidur di taman tidak berarti kamu harus sepenuhnya hidup
seperti manusia gua. Banyak taman kota dikelilingi fasilitas publik seperti
toilet 24 jam, minimarket, atau mesin penjual makanan ringan. Gunakan toilet
umum untuk cuci muka dan sikat gigi pagi, lalu beli minuman hangat agar tubuh
kembali segar setelah semalam melawan udara dingin.
Beberapa taman juga punya bangku dengan atap kecil atau
gazebo yang bisa melindungimu dari embun malam. Carilah tempat seperti ini agar
kamu tidak basah kuyup saat hujan tiba-tiba turun tengah malam.
6. Jangan Lakukan Ini Terlalu Sering
Tidur di kursi taman memang bisa menjadi pengalaman unik
yang menghemat pengeluaran, tetapi tidak disarankan dilakukan berulang-ulang.
Tubuh bisa kelelahan, kekebalan menurun, dan risiko sakit meningkat. Jadikan
cara ini sebagai opsi darurat ketika tidak ada pilihan lain, bukan strategi
utama setiap malam.
Idealnya, kombinasikan dengan malam-malam normal di hostel murah atau penginapan kapsul. Dengan begitu, kamu tetap mendapatkan pengalaman absurd tanpa mengorbankan kesehatan.
Penutup: Petualangan Absurd yang Penuh Cerita
Tidur di kursi taman kota adalah salah satu cara paling
absurd untuk menghemat biaya akomodasi saat backpacking, tapi juga salah satu
yang paling penuh cerita. Ini bukan tentang kenyamanan, melainkan tentang
keberanian, kreativitas, dan kemampuan bertahan di situasi ekstrem.
Selama dilakukan dengan perencanaan matang, kewaspadaan
tinggi, dan sesekali saja, pengalaman ini bisa menjadi kisah lucu yang kelak
kamu ceritakan pada teman-teman—bagaimana kamu menaklukkan malam di kursi taman
demi menjaga dompet tetap aman.