
1. Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat
Untuk menghemat biaya, sebaiknya Anda berangkat di luar
musim liburan atau high season. Pada bulan November hingga Februari biasanya
Thailand ramai wisatawan, sehingga harga tiket pesawat, penginapan, dan bahkan
makanan bisa melonjak. Jika memungkinkan, pilih bulan Maret–Oktober yang
relatif lebih sepi. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan tiket murah sekaligus
menikmati suasana kota yang tidak terlalu padat.
2. Cari Penginapan Budget-Friendly
Sebagai backpacker, penginapan bukanlah prioritas utama.
Thailand punya banyak hostel, guest house, hingga kapsul hotel dengan harga
mulai dari Rp100.000–Rp200.000 per malam. Selain hemat, biasanya hostel juga
menyediakan dapur kecil sehingga Anda bisa mengolah makanan sendiri jika ingin
lebih menekan pengeluaran. Pilih lokasi penginapan yang dekat dengan pusat
kuliner malam seperti Khao San Road di Bangkok atau Night Bazaar di Chiang Mai,
agar Anda bisa berjalan kaki tanpa perlu ongkos tambahan transportasi.
3. Manfaatkan Transportasi Umum
Jangan ragu menggunakan transportasi umum seperti BTS
Skytrain, MRT, bus kota, atau bahkan tuk-tuk dengan negosiasi harga yang jelas.
Hindari terlalu sering menggunakan taksi konvensional tanpa argo karena biaya
bisa membengkak. Jika ingin lebih hemat, Anda bisa berjalan kaki atau menyewa
sepeda di sekitar kota. Dengan cara ini, Anda tidak hanya menghemat ongkos,
tapi juga lebih mudah menemukan spot kuliner lokal yang autentik.
4. Makan di Street Food dan Pasar Malam
Wisata kuliner hemat di Thailand tentu tidak bisa dilepaskan dari street food. Hampir di setiap sudut kota, Anda bisa menemukan pedagang yang menjual makanan khas mulai dari Pad Thai, Tom Yum, Som Tum (salad pepaya muda), hingga sate ala Thailand. Harganya sangat ramah di kantong, rata-rata hanya 30–50 Baht (sekitar Rp15.000–Rp25.000). Jangan lewatkan pasar malam seperti Chatuchak Weekend Market di Bangkok atau Sunday Walking Street di Chiang Mai, karena di sinilah surga kuliner murah dan unik.
5. Belajar Sedikit Bahasa Lokal
Menguasai beberapa kata sederhana dalam bahasa Thailand bisa
membantu Anda mendapatkan harga lebih murah saat membeli makanan. Kata seperti “Aroi
mak” (enak sekali) atau “Lot noi dai mai?” (bisa kurang sedikit?)
akan membuat penjual merasa lebih dekat dan kadang memberi potongan harga
kecil. Selain itu, komunikasi langsung dengan pedagang juga memberi pengalaman
kuliner yang lebih otentik.
6. Manfaatkan Aplikasi Kuliner dan Review
Sebelum mencoba makanan, ada baiknya Anda memanfaatkan
aplikasi seperti Google Maps, TripAdvisor, atau aplikasi lokal Thailand. Banyak
backpacker lain yang sudah membagikan pengalaman kuliner murah dan enak. Dengan
begitu, Anda bisa menghindari tempat makan yang terlalu turis dan mahal, serta
langsung menuju spot favorit lokal dengan harga lebih bersahabat.
7. Bawa Botol Minum Sendiri
Air mineral di Thailand cukup murah, tapi jika membeli terus menerus bisa menambah pengeluaran. Sebaiknya bawa botol minum sendiri dan isi ulang di hostel atau tempat umum yang menyediakan air minum gratis. Cara ini tidak hanya hemat, tetapi juga ramah lingkungan.
8. Ikuti Festival Kuliner Lokal
Jika beruntung datang pada waktu yang tepat, Anda bisa
menjumpai festival kuliner di berbagai kota Thailand. Misalnya Vegetarian
Festival di Phuket atau Songkran Festival di Bangkok. Biasanya ada
banyak stan makanan yang menjual hidangan khas dengan harga sangat terjangkau,
bahkan ada yang gratis untuk pengunjung.
Kesimpulan
Backpacking ke Thailand tidak harus mahal, apalagi jika
tujuan utama Anda adalah wisata kuliner. Dengan strategi yang tepat seperti
memilih penginapan hemat, mengandalkan street food, serta menggunakan
transportasi umum, Anda bisa menikmati perjalanan seru sekaligus puas mencicipi
ragam masakan khas Thailand. Ingat, kunci backpacker hemat adalah pandai
mengatur anggaran dan berani mencoba kuliner lokal. Jadi, siapkan ransel Anda,
jelajahi jalanan Thailand, dan nikmati sensasi wisata kuliner murah meriah yang
tak terlupakan.


