
1. Tentukan Destinasi dan Durasi Liburan
Langkah pertama dalam membuat itinerary adalah menentukan tujuan
perjalanan dan berapa lama kamu akan berlibur. Dengan begitu, kamu bisa
memperkirakan budget, transportasi, hingga penginapan.
Misalnya, jika kamu berencana backpacking ke Yogyakarta
selama 4 hari, kamu bisa menyusun jadwal dari hari pertama hingga terakhir,
termasuk tempat wisata, kuliner, dan transportasi lokal yang akan digunakan.
Menentukan durasi liburan membantu kamu lebih disiplin dalam membagi waktu
tanpa harus tergesa-gesa.
2. Riset Transportasi Murah dan Efisien
Transportasi biasanya menyedot budget paling besar. Oleh
karena itu, lakukan riset mengenai pilihan transportasi yang hemat.
- Gunakan
kereta api atau bus untuk perjalanan antar kota.
- Cari
tiket promo pesawat dengan memanfaatkan aplikasi booking online.
- Untuk
transportasi lokal, pilih angkutan umum, sewa motor, atau jalan kaki
jika jaraknya dekat.
Dengan cara ini, kamu bisa menghemat biaya perjalanan
sekaligus merasakan pengalaman lokal yang lebih autentik.
3. Susun Jadwal Harian yang Realistis
Banyak backpacker pemula terlalu bersemangat hingga
memasukkan terlalu banyak destinasi dalam satu hari. Hal ini justru membuat
perjalanan melelahkan.
Tips hemat dan efektif:
- Susun
jadwal harian maksimal 2–3 destinasi utama.
- Kelompokkan
tempat wisata yang lokasinya berdekatan.
- Sisakan
waktu untuk istirahat atau kulineran santai.
Itinerary yang realistis membuat perjalanan lebih
menyenangkan dan tidak membuang banyak waktu di jalan.
4. Pilih Penginapan Budget-Friendly
Backpacker identik dengan penginapan murah, tapi tetap harus
nyaman. Beberapa opsi hemat antara lain:
- Hostel
atau dormitory dengan kamar bersama.
- Guest
house sederhana dekat pusat kota.
- Homestay
lokal untuk pengalaman lebih personal.
Selain murah, pilih penginapan yang dekat dengan
transportasi umum agar mudah berpindah tempat sesuai itinerary.
5. Manfaatkan Aplikasi Travel dan Maps
Di era digital, banyak aplikasi gratis yang membantu
backpacker dalam menyusun itinerary liburan mandiri. Gunakan aplikasi seperti:
- Google
Maps untuk melihat rute perjalanan dan transportasi.
- Traveloka,
Tiket.com, atau Agoda untuk mencari promo tiket dan hotel.
- TripAdvisor
atau forum backpacker untuk mencari review tempat wisata.
Dengan bantuan aplikasi, kamu bisa lebih mudah mengatur
jadwal sekaligus memantau budget secara real time.
6. Atur Budget Harian dengan Bijak
Mengatur itinerary bukan hanya soal jadwal, tapi juga soal
pengeluaran. Bagi backpacker, penting untuk menetapkan budget harian
agar tidak boros.
Contohnya:
- Makan:
Rp 50.000 – Rp 70.000 per hari.
- Transportasi:
Rp 30.000 – Rp 50.000 per hari.
- Tiket
masuk wisata: Rp 20.000 – Rp 50.000.
Dengan perkiraan ini, kamu bisa lebih disiplin dalam
mengeluarkan uang dan tahu kapan harus berhemat.
7. Sisakan Waktu untuk Spontanitas
Walaupun itinerary penting, jangan sampai terlalu kaku.
Sisakan 1–2 slot waktu kosong dalam perjalananmu. Siapa tahu kamu menemukan
spot menarik, event lokal, atau diajak teman baru untuk jalan-jalan.
Spontanitas inilah yang sering menjadi bagian tak terlupakan
dari backpacking, sekaligus membuat liburan mandiri terasa lebih seru.
Kesimpulan
Mengatur itinerary liburan mandiri bagi backpacker bukanlah
hal yang sulit jika dilakukan dengan perencanaan yang matang. Kuncinya adalah riset
destinasi, memilih transportasi hemat, menyusun jadwal realistis, serta
mengatur budget harian dengan bijak. Dengan tips backpacker hemat ini,
liburanmu akan lebih teratur, menyenangkan, dan tentunya ramah di kantong.
Jadi, sebelum berangkat backpacking berikutnya, pastikan
kamu sudah menyiapkan itinerary sederhana namun efektif agar perjalanan semakin
berkesan.