vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Trik Absurd Backpacker Hemat Cuci Baju di Wastafel Hotel Murah

Wisataaja.info - Bagi para backpacker dengan budget super ketat, setiap rupiah harus dihitung. Salah satu pos pengeluaran yang sering tidak disadari adalah biaya laundry atau cuci baju. Bayangkan, jika setiap hotel mengenakan biaya laundry 30–50 ribu rupiah per pakaian, dalam seminggu perjalanan biaya ini bisa menguras kantong. Untungnya, ada trik absurd tapi efektif untuk tetap tampil rapi tanpa menghabiskan banyak uang: mencuci baju di wastafel hotel murah.

Ya, mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Siapa yang mau mencuci pakaian di wastafel yang biasanya dipakai untuk cuci tangan atau gosok gigi? Tapi bagi backpacker kreatif, ini adalah solusi praktis dan hemat biaya. Trik ini sudah banyak dipakai oleh traveler hemat di Asia Tenggara, Eropa Timur, bahkan Amerika Latin. Kuncinya adalah memanfaatkan fasilitas yang ada dengan cara yang bersih, efisien, dan tentu saja tidak meninggalkan jejak kotor di kamar hotel.

Langkah pertama adalah memisahkan pakaian. Pilih pakaian yang berbahan ringan dan cepat kering, seperti kaos, celana pendek, atau pakaian dalam. Hindari mencuci pakaian berbahan tebal seperti jeans atau jaket karena akan sulit kering di kamar hotel yang kecil. Setelah itu, isi wastafel dengan air hangat. Air hangat akan membantu melarutkan kotoran lebih cepat dibanding air dingin. Tambahkan sedikit sabun mandi atau sabun cuci piring jika tidak ada deterjen khusus, karena banyak backpacker memang membawa sabun serbaguna yang bisa dipakai untuk cuci baju.

Setelah baju direndam, gunakan teknik “peras tangan” yang efisien. Tekan perlahan-lahan pakaian agar sabun meresap dan kotoran terangkat. Jangan digosok terlalu keras karena bisa merusak serat kain. Trik absurdnya adalah menggunakan sendok atau sikat gigi bekas untuk membersihkan noda membandel—metode ini sering menjadi “senjata rahasia” traveler hemat. Setelah itu, bilas pakaian dengan air bersih hingga sabun hilang.

Langkah berikutnya adalah mengeringkan pakaian. Di kamar hotel murah biasanya tidak tersedia pengering, jadi solusinya adalah menggantung baju di gantungan pakaian atau tali jemuran portabel. Jika tidak ada gantungan, bisa juga dijepitkan di shower rod atau pintu kamar mandi. Trik absurd lain adalah memanfaatkan hair dryer hotel untuk mempercepat proses pengeringan, terutama untuk pakaian kecil seperti kaos dan pakaian dalam. Jangan lupa untuk menaruh handuk di bawah baju agar air tidak menetes ke lantai.

Selain menghemat uang, trik ini juga memiliki keuntungan tambahan. Pertama, kamu bisa mencuci pakaian kapan saja tanpa harus menunggu jasa laundry. Kedua, pakaian bisa tetap segar dan wangi karena dicuci sendiri dengan perhatian ekstra. Ketiga, backpacker hemat jadi lebih fleksibel dalam perjalanan, karena tidak tergantung pada layanan hotel atau laundry kota. Bahkan beberapa traveler mengaku bahwa mencuci baju sendiri di wastafel hotel memberi kepuasan tersendiri—merasa lebih mandiri dan kreatif dalam menghadapi tantangan perjalanan.

Namun, tentu saja ada etika yang harus dijaga. Pastikan wastafel tetap bersih setelah digunakan, jangan tinggalkan noda sabun, dan jangan mengganggu tamu lain. Pilih waktu mencuci ketika hotel tidak terlalu ramai agar tidak menimbulkan gangguan. Intinya, trik absurd ini efektif, tapi tetap harus dijalankan dengan sopan dan bersih.

Kesimpulannya, cuci baju di wastafel hotel murah memang terdengar aneh, tapi bagi backpacker hemat, ini adalah strategi cerdas untuk menghemat pengeluaran. Dengan bahan yang tepat, teknik peras tangan yang efisien, dan kreativitas dalam pengeringan, baju tetap bersih dan siap dipakai kembali. Jadi, siapa bilang hemat itu harus membosankan? Dengan trik absurd ini, perjalanan bisa tetap seru, praktis, dan tentunya ramah di kantong.