1. Tentukan Prioritas Kebutuhan Utama
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum packing adalah
menentukan kebutuhan utama. Bedakan antara barang wajib dan barang pelengkap.
Barang wajib biasanya mencakup:
- Pakaian
secukupnya sesuai lama perjalanan.
- Peralatan
mandi dasar.
- Dokumen
penting (KTP, paspor, tiket, dan kartu ATM).
- Obat-obatan
pribadi.
- Peralatan
elektronik seperlunya (ponsel, charger, powerbank).
Barang pelengkap seperti aksesoris, sepatu cadangan
berlebihan, atau kosmetik beragam bisa dipangkas. Dengan prioritas yang jelas,
bawaan Anda akan jauh lebih ringan.
2. Gunakan Tas Backpack yang Tepat
Pemilihan tas ransel sangat penting dalam perjalanan
panjang. Tas dengan kapasitas 40–50 liter biasanya cukup untuk backpacking
beberapa minggu. Pastikan tas memiliki:
- Sabuk
pinggang untuk distribusi beban.
- Banyak
kompartemen agar mudah mengatur barang.
- Bahan
ringan dan tahan air.
Tas yang ergonomis akan membuat beban lebih terasa ringan,
bahkan ketika perjalanan jauh atau naik-turun transportasi umum.
3. Terapkan Teknik Packing yang Efisien
Packing bukan sekadar memasukkan barang ke dalam tas. Ada
beberapa teknik hemat ruang, seperti:
- Rolling
method: gulung pakaian agar lebih ringkas dan tidak mudah kusut.
- Packing
cubes: gunakan kantong penyimpan untuk memisahkan pakaian,
perlengkapan mandi, dan elektronik.
- Vacuum
bag manual: bisa digunakan untuk menekan pakaian tebal agar tidak
memakan ruang.
Dengan teknik ini, Anda bisa membawa lebih sedikit barang
namun tetap rapi dan mudah dicari.
4. Bawa Pakaian Multifungsi
Salah satu tips backpacker hemat adalah membawa pakaian yang
bisa digunakan di berbagai situasi. Contohnya:
- Celana
kargo yang bisa dijadikan celana pendek.
- Jaket
tipis yang tahan angin sekaligus bisa dipakai saat hujan ringan.
- Kaos
polos netral yang cocok dipadukan dengan apapun.
Dengan membawa pakaian multifungsi, Anda tidak perlu membawa
terlalu banyak potongan pakaian berbeda.
5. Maksimalkan Peralatan Mini dan Travel Size
Barang kecil bisa membuat tas terasa lebih ringan. Pilih
produk berukuran travel size untuk perlengkapan mandi seperti sabun,
sampo, atau pasta gigi. Jika memungkinkan, pindahkan cairan ke dalam botol mini
100 ml agar lebih ringkas. Selain itu, bawalah peralatan lipat atau serbaguna,
misalnya:
- Handuk
microfiber yang cepat kering.
- Sendok
garpu lipat atau spork.
- Botol
minum lipat yang bisa digulung saat kosong.
Semua ini membantu mengurangi volume barang bawaan tanpa
mengurangi fungsi.
6. Hindari Membawa “Just in Case Items”
Kesalahan umum para backpacker pemula adalah membawa barang
dengan alasan “siapa tahu butuh.” Misalnya, tiga pasang sepatu, tripod besar,
atau jaket tebal di negara tropis. Padahal, barang-barang tersebut sering tidak
terpakai sama sekali. Ingatlah prinsip: Jika bisa dibeli di perjalanan,
tidak perlu dibawa dari rumah. Dengan begitu, Anda hanya membawa yang
benar-benar penting.
7. Cuci Pakaian Selama Perjalanan
Daripada membawa pakaian terlalu banyak, lebih baik mencuci
pakaian di perjalanan. Banyak hostel menyediakan jasa laundry dengan harga
murah. Jika ingin lebih hemat, bawa sabun cuci kecil dan cuci pakaian secara
mandiri di kamar mandi penginapan. Dengan cara ini, 4–5 potong pakaian sudah
cukup untuk perjalanan panjang selama berminggu-minggu.
8. Pilih Gadget Secukupnya
Backpacker modern memang sulit lepas dari gadget, tetapi
jangan berlebihan. Satu smartphone dengan kamera berkualitas biasanya sudah
cukup, sehingga tidak perlu membawa kamera besar jika bukan fotografer
profesional. Untuk menjaga efisiensi:
- Bawa
powerbank ringan dengan kapasitas 10.000 mAh.
- Kabel
charger multifungsi (3-in-1).
- Earphone
kecil, bukan headset besar.
Selain lebih hemat ruang, juga mengurangi risiko kehilangan
barang elektronik berharga.
9. Simpan Dokumen Penting Secara Digital
Alih-alih membawa banyak kertas cetakan, simpan dokumen
penting dalam bentuk digital di ponsel atau cloud storage. Misalnya:
- Tiket
pesawat dan kereta.
- Salinan
paspor dan visa.
- Peta
digital atau aplikasi offline maps.
Cara ini tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga lebih aman
jika dokumen fisik hilang.
10. Gunakan Prinsip “One In, One Out”
Jika Anda berencana membeli suvenir atau pakaian baru di
perjalanan, terapkan prinsip one in, one out. Artinya, setiap kali ada
barang baru masuk, ada barang lama yang harus dikeluarkan. Misalnya, membeli
kaos baru berarti kaos lama ditinggalkan atau disumbangkan. Prinsip ini menjaga
tas tetap ringan sepanjang perjalanan.
11. Contoh Daftar Barang Ideal untuk Backpacker Hemat
Sebagai gambaran, berikut contoh isi tas ringan untuk
perjalanan panjang:
- Pakaian:
3 kaos, 2 celana, 1 jaket tipis, 1 pakaian tidur, 3 pakaian dalam, 3
pasang kaos kaki.
- Peralatan
mandi: sabun kecil, sampo sachet, sikat gigi mini, pasta gigi travel
size, handuk microfiber.
- Elektronik:
smartphone, charger, powerbank, earphone.
- Dokumen:
paspor, KTP, tiket, kartu debit/kredit.
- Lainnya:
botol minum lipat, sandal ringan, kantong laundry, obat pribadi.
Dengan daftar ini, barang bawaan tetap ringan namun
mencukupi untuk perjalanan panjang.
Kesimpulan
Backpacking hemat bukan hanya soal mengirit biaya, tetapi
juga soal efisiensi membawa barang. Dengan memilih tas yang tepat, membawa
pakaian multifungsi, menggunakan peralatan mini, serta menghindari barang
berlebihan, perjalanan panjang akan terasa jauh lebih ringan dan menyenangkan.
Prinsip utamanya adalah membawa seperlunya, bukan sebanyak-banyaknya.
Dengan bawaan yang ringan, Anda bisa lebih leluasa menikmati
perjalanan, bergerak cepat, dan tidak kelelahan oleh beban tas. Jadi, sebelum
memulai petualangan berikutnya, coba terapkan cara backpacker hemat ini agar
perjalanan Anda semakin lancar.