1. Pilih Negara Bebas Visa atau Visa on Arrival
Salah satu strategi paling efektif adalah memilih destinasi
negara yang memberikan bebas visa atau visa on arrival untuk
paspor Indonesia. Saat ini, ada lebih dari 70 negara yang memberikan fasilitas
tersebut. Misalnya, negara-negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Vietnam,
dan Singapura bisa dikunjungi tanpa biaya visa sama sekali. Dengan begitu,
anggaran bisa dialihkan untuk keperluan lain seperti transportasi atau
akomodasi.
Jika memang harus ke negara yang membutuhkan visa, cari tahu
apakah ada Visa on Arrival (VoA). Biasanya biayanya lebih murah dan
prosesnya cepat dibandingkan dengan mengurus visa reguler di kedutaan.
2. Manfaatkan Program e-Visa
Banyak negara kini menyediakan layanan e-Visa yang
bisa diajukan secara online. Keuntungan menggunakan e-Visa adalah mengurangi
biaya transportasi ke kedutaan dan meminimalisir biaya jasa agen perjalanan.
Selain itu, beberapa e-Visa memiliki tarif lebih rendah dibandingkan visa
konvensional. Pastikan mengajukan langsung melalui situs resmi pemerintah
negara tujuan agar tidak terkena biaya tambahan dari pihak ketiga.
3. Gabungkan Perjalanan ke Beberapa Negara Sekaligus
Jika berencana ke beberapa negara, usahakan memilih rute
perjalanan yang efisien. Misalnya, jika sudah mengurus Schengen Visa,
Anda bisa mengunjungi banyak negara Eropa hanya dengan satu visa. Hal ini jelas
lebih hemat dibandingkan mengurus visa satu per satu untuk tiap negara.
Contoh lain adalah dengan mengunjungi negara-negara di Asia
Tengah atau Afrika Timur yang memiliki visa regional, sehingga satu visa
bisa berlaku di beberapa negara.
4. Cari Promo atau Fasilitas Visa Gratis
Beberapa negara sering memberikan fasilitas visa gratis
sementara untuk menarik wisatawan. Contohnya, Jepang sempat memberikan
bebas visa bagi pemegang e-paspor Indonesia. Informasi seperti ini biasanya
diumumkan melalui situs resmi kedutaan atau media sosial pemerintah. Sebagai
backpacker hemat, rajinlah memantau kabar ini agar bisa memanfaatkan kesempatan
langka.
Selain itu, beberapa maskapai penerbangan juga menawarkan transit
visa gratis jika kita singgah di negaranya dalam waktu tertentu. Dengan
strategi ini, kita bisa “menyelipkan” satu destinasi tambahan tanpa biaya visa.
5. Urus Dokumen Sendiri Tanpa Agen
Menggunakan jasa agen memang lebih praktis, tetapi biasanya
biayanya bisa dua kali lipat dari harga asli. Backpacker yang ingin hemat
sebaiknya urus visa secara mandiri. Caranya adalah dengan mempelajari
syarat dokumen yang dibutuhkan, mengisi formulir dengan teliti, dan
mempersiapkan semuanya jauh hari. Selain menghemat biaya, mengurus sendiri juga
memberikan pengalaman berharga untuk perjalanan berikutnya.
6. Gunakan Paspor Elektronik (e-Paspor)
Sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menyediakan e-paspor
yang memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah akses bebas visa atau
proses visa yang lebih mudah di beberapa negara. Walaupun biaya membuat
e-paspor sedikit lebih mahal dibandingkan paspor biasa, investasi ini sangat
berguna bagi traveler yang sering bepergian ke luar negeri. Dalam jangka
panjang, biaya visa yang bisa dihemat akan jauh lebih besar daripada selisih
biaya pembuatan paspor.
7. Siapkan Dokumen dengan Lengkap dan Rapi
Salah satu penyebab penolakan visa adalah kelalaian dokumen,
seperti rekening koran yang tidak sesuai, pas foto yang salah ukuran, atau
formulir yang tidak lengkap. Jika visa ditolak, kita harus mengulang proses dan
membayar lagi. Untuk menghindari biaya dobel, pastikan semua dokumen
dipersiapkan dengan benar sejak awal. Membaca panduan resmi dari kedutaan dan
bertanya di forum backpacker bisa sangat membantu.
8. Gabung Komunitas Backpacker
Komunitas backpacker sering berbagi tips terbaru tentang
cara mengurus visa murah, informasi negara bebas visa, hingga pengalaman
pribadi saat menghadapi wawancara di kedutaan. Dengan bergabung, Anda bisa
mendapatkan informasi praktis yang mungkin tidak tersedia di situs resmi.
Selain itu, banyak komunitas yang membagikan dokumen contoh atau template
itinerary yang bisa digunakan untuk melengkapi aplikasi visa.
Kesimpulan
Mengurangi biaya visa dan dokumen perjalanan bukanlah hal
yang mustahil bagi backpacker hemat. Kuncinya adalah memilih negara tujuan
dengan cermat, memanfaatkan fasilitas bebas visa atau e-Visa, serta mengurus
dokumen sendiri tanpa perantara. Dengan perencanaan matang, biaya
perjalanan bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas pengalaman. Ingatlah bahwa
menjadi backpacker bukan hanya soal jalan-jalan murah, tetapi juga pintar
mengatur strategi agar anggaran tetap terkendali.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, setiap backpacker
bisa lebih leluasa menjelajahi dunia tanpa harus khawatir dompet terkuras habis
hanya untuk biaya visa.