vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Itinerary Absurd Backpacker Hemat Keliling Pasar Malam Murahan


Petualangan Anti Mainstream di Dunia Pasar Malam

Wisataaja.info - Bagi sebagian backpacker, liburan berarti mengunjungi destinasi populer, makan di kafe hits, dan menginap di penginapan Instagramable. Namun, bagi backpacker absurd yang bermodal pas-pasan, ada cara jauh lebih menarik dan hemat untuk menikmati perjalanan: keliling pasar malam murahan.

Pasar malam bukan hanya tempat belanja barang diskon, tetapi juga ruang hidup yang penuh warna. Ada lampu kelap-kelip, suara tawa anak-anak di wahana, aroma jajanan kaki lima, hingga musik dangdut dari speaker tua yang serak. Semua sensasi itu bisa dinikmati tanpa menguras dompet. Inilah panduan itinerary absurd buat kamu yang ingin jalan-jalan hemat, antimainstream, sekaligus mengumpulkan cerita lucu untuk dibagikan ke teman.


Hari Pertama: Misi Menemukan Pasar Malam Termurah

Langkah pertama dari itinerary absurd ini adalah berburu pasar malam termurah di kota tujuan. Gunakan transportasi umum seperti bus kota, angkot, atau ojek online promo. Jangan lupa aktifkan radar backpacker hemat: cari lokasi yang tidak terlalu wisata, biasanya ada di pinggiran kota atau dekat terminal lama.

Sesampainya di sana, jangan langsung belanja. Jalan kaki keliling dulu, amati lapak demi lapak, catat harga, dan cari tahu di mana letak warung es teh 3 ribuan serta nasi goreng gerobak yang masih 10 ribuan. Di sinilah kamu akan menemukan “surga” bagi perut dan dompet.

Tips hemat:

  • Datang sekitar jam 7 malam saat pedagang mulai buka penuh.
  • Gunakan tas selempang kecil agar tidak mencolok seperti turis.
  • Bawa uang receh agar bisa menawar tanpa drama kembalian.

Hari Kedua: Wisata Kuliner Absurd Rp5.000-an

Hari kedua fokus pada wisata kuliner. Targetkan untuk mencoba sebanyak mungkin makanan unik di bawah Rp5.000. Biasanya ada: tahu bulat (seribu lima), cilok isi keju, sosis bakar mini, atau es mambo warna-warni.

Kamu bisa bikin challenge sendiri: misalnya, “Makan 7 camilan berbeda tanpa menghabiskan lebih dari Rp25.000.” Dokumentasikan semua camilan dalam bentuk foto close-up agar feed media sosialmu terlihat menggiurkan walau sebenarnya cuma gorengan dingin.

Tips hemat:

  • Jangan beli minuman kemasan besar, bawa botol minum isi ulang.
  • Kalau ada promo beli 3 gratis 1, ajak teman backpacker lain patungan.
  • Pilih makanan yang bisa dibungkus, jadi bisa jadi bekal sarapan esok harinya.

Hari Ketiga: Berburu Hiburan Gratisan

Pasar malam bukan hanya soal makan dan belanja, tapi juga hiburan gratisan. Cari panggung kecil tempat ada organ tunggal atau kontes karaoke. Duduk di pinggir sambil menikmati musik dangdut atau lagu cinta lawas adalah hiburan yang tak ternilai—dan 100% gratis.

Kalau beruntung, kamu bisa ikut main di wahana paling absurd, seperti rumah hantu karpet atau komidi putar mini. Beberapa tempat bahkan memberi tiket diskon setelah jam 9 malam karena pengunjung mulai sepi.

Tips hemat:

  • Jangan ragu ikut joget bareng ibu-ibu di depan panggung.
  • Simpan tiket bekas, bisa dijadikan oleh-oleh unik atau hiasan scrapbook perjalanan.
  • Sapa para pedagang—kadang mereka akan kasih bonus camilan kalau kamu ramah.

Hari Keempat: Belanja Oleh-Oleh Recehan

Hari terakhir adalah waktu untuk belanja oleh-oleh murahan. Di pasar malam, kamu bisa menemukan gelang warna-warni, gantungan kunci, boneka kecil, atau mainan klasik dengan harga super miring.

Rahasia agar makin hemat: tunggu mendekati jam tutup, karena pedagang ingin menghabiskan stok. Biasanya harga bisa turun 50% hanya dengan senyuman manis dan sedikit basa-basi.

Tips hemat:

  • Beli barang kecil tapi ringan agar tidak menambah beban ransel.
  • Pilih produk yang tidak mudah pecah saat dibawa jauh.
  • Gunakan plastik bekas atau tas kain sendiri agar tidak dikenai biaya tambahan.

Penutup: Kaya Cerita, Bukan Tagihan

Itinerary absurd ini memang bukan tentang kemewahan, tapi tentang menikmati pengalaman sederhana yang penuh warna. Dengan modal kecil, kamu bisa merasakan kehidupan malam ala rakyat, mencicipi makanan unik, dan membawa pulang cerita lucu yang akan dikenang seumur hidup.

Backpacker sejati bukan soal banyak uang, tapi tentang seberapa kreatif kamu menikmati perjalanan meski dengan dompet tipis. Pasar malam murahan bisa jadi panggung petualanganmu berikutnya—asal berani keluar dari jalur mainstream.