1. Peralatan Wajib Ala Zombie Traveler
Backpacker biasa membawa ransel ringkas berisi pakaian,
perlengkapan mandi, dan botol minum. Namun ala zombie lelah, ada tambahan
absurd:
- Kopi
sachet isi 50: senjata utama agar tidak tumbang di trotoar.
- Kacamata
hitam besar: bukan untuk gaya, melainkan menyembunyikan lingkaran
hitam di bawah mata.
- Bantal
leher super empuk: agar bisa tidur di halte, stasiun, atau bahkan
lantai bandara.
Dengan persiapan ini, tampilan lelah bisa tersamarkan
sedikit sambil tetap menjalani perjalanan hemat.
2. Transportasi Murah, Jalan Kaki Ala Seret Kaki
Zombie lelah identik dengan berjalan lambat, menyeret kaki
ke sana kemari. Nah, ini bisa jadi gaya hemat saat backpacker. Daripada keluar
biaya untuk transportasi setiap kali berpindah tempat, gunakan “mode zombie
walk”: jalan kaki santai, pelan, tapi pasti. Selain menghemat ongkos, cara ini
membuat Anda lebih menikmati suasana sekitar, walau dengan risiko ditatap aneh
oleh orang lokal.
Jika harus naik transportasi, pilih bus kota, kereta
ekonomi, atau nebeng online promo. Intinya, selalu cari opsi yang paling hemat
meski harus sedikit berkorban kenyamanan.
3. Penginapan Hemat: Hostel Ala Kuburan Nyaman
Backpacker sejati sudah akrab dengan hostel atau homestay
murah. Versi zombie lelah justru mencari tempat paling sunyi, gelap, dan
dingin. Mengapa? Karena suasana ini mendukung kualitas tidur yang jarang
didapatkan. Bahkan, hostel dengan kasur keras sekalipun akan terasa seperti
surga setelah seharian menyeret kaki.
Tips absurd: bawa earplug untuk menyingkirkan suara
bising dan gunakan hoodie untuk menciptakan “gua pribadi” ala peti mati modern.
4. Makan Hemat, Tapi Tetap Bertenaga
Backpacker hemat biasanya makan di warung lokal, kaki lima,
atau memasak sendiri. Ala zombie lelah, strategi makan lebih fleksibel:
- Nasi
bungkus semalam: asal masih layak, tetap bisa disantap.
- Jajanan
pinggir jalan: lebih murah daripada kafe fancy.
- Camilan
darurat: biskuit, roti, atau mie instan selalu jadi penyelamat.
Meski hemat, jangan sampai tubuh benar-benar kehabisan
tenaga. Zombie butuh “bahan bakar” juga.
5. Hiburan Absurd ala Zombie Traveler
Daripada masuk museum mahal atau ikut tur resmi, zombie
backpacker punya trik hiburan sendiri:
- Duduk
di taman kota, memandangi orang lewat sambil menyeret kaki perlahan.
- Menikmati
suasana pasar malam tanpa beli apa pun.
- Mengabadikan
ekspresi lelah dengan foto absurd ala zombie di spot wisata populer.
Selain menghemat biaya, cara ini menciptakan pengalaman unik
yang mungkin lebih memorable daripada ikut tur mahal.
Kesimpulan
Panduan absurd backpacker hemat ala zombie lelah ini memang
tidak cocok untuk semua orang. Namun, bagi mereka yang suka jalan-jalan murah,
berani tampil kocak, dan siap menghadapi tatapan heran, gaya ini bisa jadi cara
seru menikmati perjalanan. Intinya, meski tubuh terasa setengah hidup, semangat
menjelajah tetap utuh. Karena pada akhirnya, backpacking bukan soal tampil
keren, tapi soal berani menjalani pengalaman dengan cara yang paling
jujur—meski absurd sekalipun.