
Kenapa Numpang Mandi Jadi Pilihan?
Buat backpacker sejati, pengeluaran terbesar biasanya ada di
transportasi, makan, dan penginapan. Nah, bagian penginapan inilah yang sering
dikorbankan. Daripada bayar mahal untuk sekadar tidur dan mandi, ada yang
memilih tidur di stasiun, bandara, atau taman kota. Tapi tubuh tetap butuh
segar, dan di situlah muncul ide absurd: mandi di toilet umum.
Selain bikin badan lebih wangi, mandi di tempat seperti ini
juga bisa bikin mental lebih tenang. Bayangin aja, seharian jalan kaki dengan
ransel berat, badan gerah, lalu bisa cuci muka atau bahkan mandi kilat. Rasanya
kayak ketemu oasis di tengah padang pasir.
Jenis Toilet Umum yang Bisa Jadi “Tempat Mandi”
Tentu tidak semua toilet umum bisa jadi lokasi aman untuk
numpang mandi. Ada beberapa tempat yang relatif lebih bersahabat untuk aksi
absurd ini:
- Toilet
SPBU
SPBU biasanya punya toilet bersih dengan aliran air cukup deras. Kalau beruntung, ada juga wastafel luas yang bisa dimanfaatkan buat cuci rambut atau muka lebih leluasa. - Toilet
Masjid atau Rumah Ibadah
Biasanya tersedia fasilitas wudhu dengan air yang melimpah. Walau sebaiknya tetap menghormati tempat ibadah, kadang backpacker bisa sekadar cuci muka, tangan, atau sekilas membasuh badan. - Toilet
Mall atau Terminal
Di kota besar, toilet mall sering lebih terawat. Kalau siap keluar sedikit biaya untuk tiket masuk toilet premium, mandi kilat bisa terasa nyaman dan aman. - Toilet
Stasiun atau Bandara
Tempat ini favorit backpacker karena buka 24 jam. Bahkan beberapa bandara menyediakan shower khusus dengan harga terjangkau.
Teknik Mandi Kilat ala Backpacker
Karena ini bukan kamar mandi pribadi, perlu trik supaya
tetap praktis dan tidak mengundang perhatian.
- Bawa
Peralatan Mini: Sabun cair sachet, tisu basah, handuk kecil
microfiber, dan sikat gigi lipat bisa jadi senjata andalan.
- Mandi
Setengah Badan: Fokus pada bagian penting seperti muka, ketiak,
tangan, dan kaki. Ini sudah cukup bikin badan terasa segar.
- Gunakan
Waktu Sepi: Pilih jam-jam tertentu, misalnya pagi buta atau menjelang
malam, supaya tidak mengganggu orang lain.
- Cepat
dan Efisien: Jangan terlalu lama di dalam. Ingat, ini bukan hotel,
jadi cukup 10–15 menit maksimal.
Etika Numpang Mandi di Toilet Umum
Meski terdengar lucu dan absurd, tetap ada aturan tidak
tertulis yang harus dipatuhi. Pertama, jangan sampai mengotori atau menyumbat
saluran air dengan sabun dan sampo. Kedua, jangan tinggalkan handuk atau
pakaian basah sembarangan. Ketiga, selalu jaga sikap sopan, karena tidak semua
orang bisa memahami gaya hidup backpacker hemat.
Alternatif Hemat Selain Toilet Umum
Kalau numpang mandi terasa terlalu ekstrem, ada juga cara
lain yang masih ramah di kantong:
- Cari hostel
murah yang menyediakan kamar mandi sharing.
- Gunakan
aplikasi penginapan last minute yang sering kasih diskon besar.
- Manfaatkan
gym atau pusat kebugaran yang biasanya punya fasilitas shower,
cukup daftar harian atau mingguan.
- Ikut komunitas
couchsurfing, di mana traveler bisa numpang tidur sekaligus mandi
gratis di rumah penduduk lokal.
Penutup
Tips backpacker hemat absurd seperti numpang mandi di
toilet umum memang bukan untuk semua orang. Ada yang merasa risih, ada juga
yang justru bangga dengan pengalaman unik ini. Namun, di balik keabsurdan
tersebut, tersimpan pelajaran berharga: kreativitas dan keberanian sering jadi
kunci untuk bertahan hidup saat traveling dengan dana terbatas.
Pada akhirnya, traveling bukan soal gaya atau fasilitas
mewah, tapi tentang cerita yang bisa dibawa pulang. Dan siapa tahu, cerita
“absurd” mandi di toilet umum ini justru jadi kenangan paling lucu sekaligus
berkesan dalam perjalananmu.