Berikut ini beberapa tips “absurd tapi masuk akal” untuk backpacker yang ingin packing ala Doraemon, seolah punya kantong ajaib sendiri.
1. Multifungsi adalah Raja
Doraemon tidak pernah membawa banyak barang—karena semua
bisa keluar dari satu kantong. Kita memang tidak punya kantong ajaib, tapi bisa
meniru filosofinya: bawa barang multifungsi.
Contohnya: sarung yang bisa jadi selimut, alas duduk, handuk
darurat, atau bahkan gorden mini di hostel; jaket yang bisa dilipat jadi
bantal; atau sendal ringan yang juga bisa dipakai untuk mandi. Semakin banyak
fungsi dalam satu barang, semakin sedikit ruang yang terpakai dalam tas. Konsep
ini seperti menyimpan “beberapa alat dalam satu benda,” layaknya alat serbaguna
Doraemon.
2. Versi Mini Segala Barang
Kantong Doraemon seolah menyusutkan barang besar menjadi
mini. Terapkan juga prinsip ini saat packing: cari ukuran terkecil dari setiap
benda.
Gunakan botol kecil 50 ml untuk sabun dan sampo, lipat baju
dengan teknik “konmari” agar sekecil mungkin, dan pilih gadget ringan seperti
powerbank mini, kabel multifungsi, atau bahkan ponsel yang bisa menggantikan
kamera, buku, dan peta sekaligus. Hasilnya, isi tas akan terasa seperti
“dimampatkan teknologi masa depan”—meskipun sebenarnya hanya pintar memilih
ukuran.
3. Digitalisasi Barang Berat
Salah satu rahasia kantong ajaib adalah bisa menyimpan benda
raksasa tanpa menambah berat. Backpacker bisa meniru ini dengan mendigitalisasi
apa pun yang bisa didigitalisasi.
Daripada membawa buku panduan wisata tebal, simpan file PDF
atau offline maps di HP. Alih-alih membawa kamera besar, gunakan ponsel
berkamera bagus. Bahkan tiket, kartu identitas, atau itinerary bisa disimpan
dalam cloud. Jadi, bukan hanya hemat berat, tapi juga lebih aman jika ada
barang fisik yang hilang.
4. Barang “Kemunculan Sekejap” (Buy on the Spot)
Doraemon selalu mengeluarkan alat sesuai kebutuhan.
Backpacker pun bisa meniru konsep ini: jangan bawa semua dari awal, tapi beli
di tempat tujuan jika benar-benar diperlukan.
Contoh: jas hujan plastik bisa dibeli saat cuaca mulai
mendung, bukan dibawa dari awal. Atau sandal jepit bisa dibeli di destinasi
pantai, bukan dimasukkan ke tas sejak dari rumah. Strategi ini membuat tas
tetap ringan, dan uang hanya keluar saat barang betul-betul dipakai—mirip
seperti memanggil alat dari kantong ajaib saat dibutuhkan.
5. Prioritas Barang “Penyelamat”
Kantong Doraemon selalu punya alat penyelamat saat situasi
kritis. Backpacker pun harus punya “kit darurat” kecil, bukan besar.
Misalnya, satu kantong mini berisi plester, obat diare,
vitamin, peniti, dan korek api kecil. Tidak berat, tapi bisa menyelamatkan
perjalanan saat terjadi hal tak terduga. Barang-barang kecil ini ibarat
“baling-baling bambu” yang menyelamatkanmu ketika keadaan darurat.
6. Ingat: Kantongmu Tidak Ajaib
Terakhir, tetap realistis. Kantong kita bukan kantong ajaib,
jadi batasilah diri agar tidak tergoda membawa “segala hal.” Buat daftar, bawa
hanya barang esensial, dan sisakan ruang untuk oleh-oleh.
Makin ringan tas, makin ringan pula langkahmu menjelajah
dunia. Ingat, backpacker sejati bukan yang paling lengkap barangnya, tapi yang
paling bisa bertahan dengan barang paling sedikit.