1. Rencanakan Perjalanan dari Jauh Hari
Salah satu kunci hemat adalah perencanaan. Mahasiswa perlu
menyusun itinerary sederhana, menentukan kota tujuan, serta lama tinggal.
Dengan perencanaan yang matang, pengeluaran bisa lebih terkontrol. Tiket
pesawat misalnya, biasanya lebih murah jika dipesan 2-3 bulan sebelumnya.
Begitu juga dengan penginapan, banyak hostel dan homestay yang menawarkan harga
promo jika reservasi dilakukan jauh hari.
2. Pilih Transportasi Murah
Asia Tenggara memiliki jaringan transportasi murah yang
sangat ramah untuk backpacker. Misalnya, di Thailand ada kereta dan bus antar
kota dengan harga ekonomis, sementara di Vietnam tersedia sleeper bus yang
nyaman untuk perjalanan malam. Untuk penerbangan antar negara, maskapai
low-cost seperti AirAsia, Scoot, atau VietJet sering menawarkan tiket promo.
Selain itu, manfaatkan transportasi umum seperti MRT, bus, atau ojek online
dibandingkan taksi konvensional yang cenderung lebih mahal.
3. Cari Penginapan Budget-Friendly
Hostel adalah pilihan terbaik bagi mahasiswa backpacker.
Selain harga terjangkau, hostel juga menjadi tempat bertemu traveler lain dari
berbagai negara. Banyak hostel yang menyediakan fasilitas lengkap, mulai dari
dapur bersama hingga Wi-Fi gratis. Alternatif lain adalah guest house,
homestay, atau memanfaatkan platform seperti Couchsurfing untuk pengalaman
menginap gratis sambil menambah teman baru.
4. Makan di Tempat Lokal
Kuliner jalanan Asia Tenggara terkenal enak sekaligus murah.
Di Bangkok, kita bisa menemukan pad thai hanya dengan beberapa puluh ribu
rupiah. Di Vietnam, banh mi atau pho menjadi pilihan hemat namun mengenyangkan.
Sementara di Indonesia, warung makan dan angkringan adalah surga kuliner murah
meriah. Hindari makan di restoran mahal di pusat wisata, karena harganya bisa
2–3 kali lipat lebih tinggi dibanding warung lokal.
5. Bawa Perlengkapan Seperlunya
Backpacker hemat harus pandai mengatur barang bawaan. Cukup
bawa pakaian seperlunya, obat pribadi, powerbank, serta botol minum isi ulang.
Dengan barang yang ringkas, Anda bisa lebih leluasa berpindah kota tanpa
terbebani koper besar. Selain itu, membawa botol minum isi ulang dapat
menghemat pengeluaran dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
6. Manfaatkan Diskon dan Kartu Mahasiswa
Sebagai mahasiswa, Anda bisa memanfaatkan kartu pelajar
untuk mendapatkan potongan harga di beberapa tempat wisata, museum, atau
transportasi publik. Selain itu, banyak aplikasi booking hostel, tiket atraksi,
hingga transportasi online yang sering memberikan promo khusus. Jangan ragu
berburu diskon melalui platform digital sebelum melakukan perjalanan.
7. Pilih Destinasi yang Tepat
Tidak semua negara atau kota di Asia Tenggara memiliki biaya
hidup yang sama. Vietnam, Laos, dan Kamboja dikenal lebih ramah di kantong
mahasiswa dibanding Singapura. Jika ingin ke negara dengan biaya hidup lebih
tinggi, seperti Malaysia atau Singapura, cukup atur itinerary singkat, misalnya
hanya 2-3 hari, lalu lanjutkan perjalanan ke negara lain yang lebih murah.
Dengan begitu, pengalaman tetap lengkap tanpa menguras dompet.
8. Nikmati Wisata Gratis
Asia Tenggara punya banyak atraksi gratis atau murah yang
bisa dinikmati. Misalnya, berjalan-jalan di Old Quarter Hanoi, menikmati sunset
di Angkor Wat dari spot tertentu, atau menjelajahi kuil-kuil indah di Bangkok.
Banyak taman kota, pasar malam, dan pantai yang bisa dieksplorasi tanpa biaya
mahal. Dengan kreativitas, pengalaman tetap berkesan meski anggaran terbatas.
Penutup
Backpacker hemat ala mahasiswa ke Asia Tenggara bukan
sekadar tentang menekan biaya, tapi juga soal pengalaman berharga: belajar
mandiri, bertemu orang baru, hingga memahami budaya berbeda. Dengan perencanaan
matang, pemilihan transportasi dan penginapan yang tepat, serta kebiasaan hidup
sederhana selama perjalanan, mahasiswa tetap bisa berkeliling Asia Tenggara
tanpa harus menguras tabungan. Jadi, siapkan ranselmu, buat itinerary
sederhana, dan nikmati petualangan seru dengan cara hemat namun tetap menyenangkan.