1. Pilih Waktu yang Tepat untuk Berangkat
Musim liburan dan puncak wisata di Jepang biasanya terjadi
saat sakura mekar (Maret–April) dan musim gugur (Oktober–November). Pada
periode ini harga tiket pesawat dan hotel bisa melonjak tinggi. Jika ingin
lebih hemat, pertimbangkan untuk berangkat di luar musim ramai, misalnya awal
tahun (Januari–Februari) atau musim panas (Juli–September). Harga tiket akan
lebih bersahabat dan destinasi wisata tidak terlalu padat.
2. Cari Tiket Pesawat Promo
Tiket pesawat merupakan salah satu pengeluaran terbesar saat
ke Jepang. Agar lebih hemat, rajinlah memantau situs travel dan maskapai
penerbangan yang sering menawarkan promo ke Tokyo atau Osaka. Gunakan aplikasi
pembanding harga tiket untuk menemukan jadwal termurah. Biasanya, tiket promo
bisa didapat jika memesan 3–6 bulan sebelum keberangkatan. Jangan lupa untuk
fleksibel dalam memilih bandara tujuan, karena terkadang mendarat di Osaka
lebih murah daripada Tokyo.
3. Gunakan Transportasi Hemat
Transportasi di Jepang memang terkenal mahal, terutama
shinkansen (kereta cepat). Jika ingin berhemat, ada beberapa opsi:
- Gunakan
JR Pass jika Anda berencana berpindah kota jauh seperti
Tokyo–Osaka–Kyoto. JR Pass lebih murah dibandingkan membeli tiket
shinkansen satuan.
- Bus
malam antar kota bisa menjadi pilihan murah sekaligus menghemat biaya
penginapan.
- Kartu
IC seperti Suica atau Pasmo memudahkan perjalanan di dalam kota. Anda
bisa mengisi saldo sesuai kebutuhan tanpa harus membeli tiket sekali jalan
berulang kali.
4. Menginap di Akomodasi Budget
Jangan khawatir soal penginapan, Jepang punya banyak pilihan
ramah backpacker. Anda bisa menginap di hostel, capsule hotel, atau guesthouse
dengan harga terjangkau. Selain itu, ada juga opsi Airbnb untuk
menghemat biaya jika bepergian bersama teman. Jika ingin lebih hemat, pilih
penginapan di luar pusat kota tetapi tetap dekat dengan jalur kereta.
5. Nikmati Kuliner Murah dan Mengenyangkan
Meskipun Jepang terkenal dengan makanan mahal, ada banyak
pilihan hemat yang tetap lezat. Beberapa tips hemat makan di Jepang antara
lain:
- Makan
di konbini (minimarket) seperti Lawson, FamilyMart, atau 7-Eleven
yang menyediakan bento dengan harga terjangkau.
- Cari
restoran ramen, gyudon, atau sushi conveyor belt yang menawarkan harga
mulai 300–500 yen per porsi.
- Manfaatkan
supermarket di malam hari karena mereka biasanya memberikan diskon
besar untuk makanan segar menjelang tutup.
6. Kunjungi Tempat Wisata Gratis
Jepang tidak selalu mahal dalam urusan wisata. Banyak
destinasi menarik yang bisa dikunjungi tanpa tiket masuk, misalnya:
- Kuil
dan taman seperti Meiji Jingu di Tokyo atau Fushimi Inari di Kyoto.
- Pasar
tradisional seperti Nishiki Market di Kyoto atau Tsukiji Outer Market
di Tokyo.
- Spot
populer seperti Shibuya Crossing, Takeshita Street di Harajuku, atau
distrik Dotonbori di Osaka.
Dengan memilih destinasi gratis, Anda tetap bisa menikmati suasana Jepang tanpa keluar banyak biaya.
7. Gunakan Wi-Fi Gratis atau Sewa Pocket Wi-Fi Bersama
Internet penting untuk navigasi dan komunikasi. Untungnya,
Jepang menyediakan banyak Wi-Fi gratis di stasiun, restoran, dan pusat
perbelanjaan. Jika butuh koneksi stabil, Anda bisa menyewa pocket Wi-Fi dan
membaginya bersama teman perjalanan agar biaya lebih ringan.
8. Buat Itinerary yang Terstruktur
Kunci backpacker hemat adalah perencanaan. Buatlah itinerary
harian agar perjalanan lebih efisien dan tidak boros biaya transportasi.
Kelompokkan destinasi yang berdekatan dalam satu hari, sehingga Anda tidak
perlu bolak-balik menggunakan kereta. Dengan begitu, waktu dan uang bisa lebih
terkontrol.
Kesimpulan
Liburan ke Jepang tidak selalu identik dengan mahal. Dengan
memilih waktu yang tepat, rajin mencari tiket promo, menggunakan transportasi
hemat, hingga memanfaatkan makanan murah dan destinasi gratis, Anda tetap bisa
menikmati keindahan Negeri Sakura tanpa harus boros biaya. Jadi, siapkan ransel
Anda, rencanakan perjalanan dengan matang, dan nikmati pengalaman backpacker
hemat ke Jepang yang penuh kenangan seru.