1. Menjadikan Jajanan Sebagai Makanan Utama
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir.
Dalam dunia normal, jajanan hanyalah pelengkap, tapi dalam dunia backpacker
hemat absurd, jajanan adalah bahan bakar utama. Misalnya, keripik singkong bisa
jadi pengganti nasi, sementara roti isi murah dari minimarket bisa menjadi
sumber karbohidrat harian. Bahkan kacang tanah bungkus kecil bisa dianggap
lauk. Dengan mindset ini, kamu akan lebih fleksibel dalam mengatur asupan
makanan harian tanpa menguras isi dompet.
2. Berburu Promo di Minimarket dan Toko Serba Ada
Minimarket bisa menjadi surga tersembunyi bagi para
backpacker superhemat. Hampir setiap hari ada promo atau diskon untuk produk
jajanan tertentu. Roti yang hampir kedaluwarsa, biskuit dalam kemasan besar,
atau minuman kotak promo beli dua gratis satu bisa menjadi pilihan utama.
Triknya adalah selalu cek rak pojok bertuliskan “diskon” atau “clearance”
karena di situlah makanan murah dan layak konsumsi menunggu untuk diselamatkan.
3. Menjelajahi Pasar Malam atau Kaki Lima
Pasar malam dan jajanan kaki lima adalah sumber makanan
murah yang penuh kejutan. Selain harganya ramah kantong, porsinya sering kali
cukup mengenyangkan. Satu tusuk sate telur puyuh, gorengan seribu rupiah, atau
semangkuk kecil bakso tusuk bisa menjadi makan malam mewah bagi backpacker
hemat. Bahkan, dengan Rp10.000 saja, kamu bisa mendapat kombinasi camilan
gurih, manis, dan minuman segar yang cukup mengganjal perut sampai pagi.
4. Menggabungkan Jajanan Menjadi “Hidangan Komplit”
Salah satu seni bertahan hidup ala backpacker absurd adalah
kemampuan menggabungkan berbagai jajanan menjadi satu “hidangan” utuh.
Contohnya, beli mi instan cup kecil, tambah sosis goreng tusuk dari pinggir
jalan, dan minuman kotak promo. Dalam satu paket murah itu, kamu sudah dapat
karbohidrat, protein, dan cairan. Ini memang bukan menu sehat ideal, tapi cukup
untuk membuatmu tetap bertenaga saat menjelajahi tempat-tempat baru.
5. Menyimpan Stok Darurat di Tas
Dalam perjalanan panjang, kamu tidak akan selalu menemukan
makanan murah. Karena itu, penting untuk selalu membawa stok darurat di tas,
seperti biskuit kemasan besar, energibar murah, atau kacang. Stok darurat ini
akan menyelamatkanmu saat mendadak lapar di tengah malam, di terminal bus, atau
ketika dompet mulai menipis dan ATM terdekat entah di mana.
Selain itu, jajanan kering punya keunggulan: ringan, tidak
mudah basi, dan bisa dikonsumsi kapan saja tanpa alat masak.
6. Menikmati Prosesnya, Bukan Sekadar Bertahan
Yang membuat cara ini terasa absurd tapi menyenangkan adalah cerita di balik setiap jajanan yang dikumpulkan. Kamu mungkin menemukan keripik rumput laut buatan lokal di kota kecil, atau mencicipi es lilin buatan nenek-nenek di pasar pagi. Hal-hal kecil seperti ini menjadi bagian dari kenangan perjalanan. Mungkin perutmu tidak selalu kenyang, tapi hatimu akan selalu penuh dengan pengalaman lucu dan unik.
Menjadi backpacker hemat bukan berarti harus menderita.
Dengan kreativitas, humor, dan strategi “jajanan murah”, kamu bisa bertahan
hidup bahkan di kota-kota mahal sekalipun. Walau terdengar absurd, cara ini
membuktikan bahwa petualangan sejati bukan soal makan enak atau tidur nyaman,
tapi tentang kemampuan menikmati hal kecil dan bertahan dengan cara paling
sederhana. Jadi, siapkan tas ranselmu, cari jajanan termurah, dan mulailah
petualangan absurd yang akan kamu kenang seumur hidup.